https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/issue/feed Archigreen 2018-02-28T18:45:45+07:00 Dr. Hanifah Mutia Zaida Ningrum Amrul, S.Si., M.Si. ejournal@pancabudi.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Archigreen&nbsp;diterbitkan oleh Fakultas Teknik&nbsp;Universitas Pembangunan Panca Budi Medan sebagai media komunikasi ilmiah yang menyajikan kajian-kajian&nbsp;terkait perkembangan Arsiterktur Lansekap, Arsitektur, Perencanaan Kota dan Lingkungan&nbsp;dalam rangka mengikuti perkembangan yang terjadi.</p> https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/74 Konsepsi Panca Mahabhuta dalam Perwujudan Arsitektur Tradisional Bali 2018-02-28T18:22:34+07:00 I Nyoman Widya Paramadhyaksa suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">In Balinese architectural knowledge it is known that it has a fundamental conception that has long been applied to the realization of buildings and layout of Bali since long time ago. This conception is known as </span><span class="fontstyle2">Panca Mahabhuta&nbsp;</span><span class="fontstyle0">containing the doctrine of the five main elements of the universe or cosmos macro (Bali: </span><span class="fontstyle2">bhuwana agung</span><span class="fontstyle0">); human body or micro cosmos (Bali: </span><span class="fontstyle2">bhuwana alit</span><span class="fontstyle0">), and the realization of the architecture or the built environment which has mesocosmos scale. This kind of conception was also known in the classical cultures belong to other nations in the world, such as in China, India, Japan, and Greece. This brief article concerns with some issues about the conception of </span><span class="fontstyle2">Panca Mahabhuta</span><span class="fontstyle0">, namely: (a) definition, (b) philosophical background; (c) its relation to natural character; (d) its relation to elements of the human body, (e) to figures of the Five Pandawas, and (f) the application form to layout and the structure of Balinese buildings. This paper is based on the library research and observations in the field object by applying rationalistic paradigm and hermeneutic studies.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/75 Perancangan Terminal dalam Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit: Studi Kasus Terminal Pinang Baris Medan 2018-02-28T18:26:18+07:00 Taufiq Ismail Hutasuhut suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Kota Medan sebagai ibukota Sumatera Utara terletak pada posisi yang strategis karena merupakan wilayah transit yang dilalui oleh jalur strategis jalan lintas Sumatera. Struktur kota menyebabkan persebaran fungsi-fungsi kegiatan akan terbentuk dan diikuti dengan sistem transportasi yang ada. Penempatan lokasi terminal ini juga perlu diikuti dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang yang lain sehingga perubahan lokasi menjadi berhasil. Pengembangan kawasan Stasiun Pinang Baris Medan melalui prinsip-prinsip pengembangan berorientasi transit (</span><span class="fontstyle2">transit oriented development</span><span class="fontstyle0">) yang disesuaikan dengan karakter kawasan, dapat mengoptimalkan potensi sebagai kawasan transit yang prospektif. Perancangan terminal bertujuan memperbaiki kualitas fisik terminal Pinang Baris Kota Medan agar dapat berfungsi sebagai pusat terminal yang terintegrasi pada kawasan perkotaan. Untuk efisiensi penggunaan dana pembangunan sub terminal, maka penentuan prioritas dan tahapan pembangunan perlu dilakukan.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/76 Suatu Tinjauan Perkembangan Taman dalam Arsitektur Lansekap 2018-02-28T18:31:16+07:00 Ramayana suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Konsep taman yang telah dikenal sejak 3500 SM, bermula dari bentuk bentangan alam yang digunakan untuk bersenangsenang sesuai asal mula pengertian taman dalam bahasa Ibrani </span><span class="fontstyle2">gan </span><span class="fontstyle0">yang berarti melindungi dan mempertahankan. Manusia yang memiliki kelebihan-kelebihan dari mahluk hidup lainnya yang ada di bumi ini, dengan kemampuan akal dan pikirannya dapat menciptakan dan mengubah bentuk alam yang terdapat di muka bumi ini. Tanpa disadari, manusia dan alam mempunyai kekuatan-kekuatan tersendiri, manusia menciptakan teknologi mungkin karena untuk mengalahkan kekuatan alam maupun<br>sebaliknya, akan tetapi jika kita telah menyadarinya antara manusia dan alam merupakan dua makhluk yang tidak dapat dipisahkan dari bumi ini. Manusia dengan kemampuannya menciptakan karya seni dalam bentuk taman sesuai dengan budaya dan kondisi alam yang ada di sekitarnya.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/77 Optimalisasi Perusahaan Daerah Air Minum dalam Pengelolaan Air Minum Kota Medan 2018-02-28T18:35:52+07:00 Rahmadhani Fitri suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Sumber daya air menjadi salah satu kekayaan alam yang penting karena air merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, air juga sebagai sarana pengangkutan di belahan dunia, sarana rekreasi, dan kebutuhan air irigasi. Di sisi lain, sumber daya air yang berlebihan – banjir – dapat mengakibatkan kerusakan berat dan hilangnya nyawa manusia. Air sebagai lingkungan hidrosfer dalam skala global, tersebar tidak merata di atas bumi sehingga kelimpahannya di suatu tempat begitu variatif mengikuti waktu dan siklus hidrologis. Akhirnya, dalam penggunaan sumber daya air, manusia banyak mencemari air bersih yang tersedia dan menurunkan derajatnya sedemikian rupa sehingga tidak cocok lagi untuk semua jenis pemanfaatan. Dalam mendapatkan air bersih yang layak dan aman untuk dikonsumsi&nbsp; terutama untuk minum), perlu adanya suatu pengolahan dari air baku menjadi air bersih/minum. Pengolahan air bisa dimulai dengan menggunakan sistem yang sederhana dan dapat juga dengan pengolahan yang kompleks, sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan tergantung dari kualitas air baku yang akan diolah. Semakin rendah kualitas airnya, maka semakin tinggi tingkat pengolahan yang dibutuhkan. Kota Medan pada saat ini telah menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota Medan termasuk tiga kota besar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Faktor ini sangat mempengaruhi dalam percepatan perkembangan pembangunan kota Medan pada khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya. PDAM Tirtanadi yang merupakan salah satu perusahaan daerah milik Pemda Provinsi Sumatera Utara yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih dan dioperasikan secara efesien dengan dukungan teknologi yang memadai yang melayani kebutuhan air bersih di Kota Medan dan sekitarnya.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/78 Revitalisasi Kawasan Wisata Kota Medan sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Sosial dan Budaya: Studi Kasus Kawasan Pagaruyung Kota Medan 2018-02-28T18:39:09+07:00 Zhilli Izzadati Khairuni suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Medan pada umumnya memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan pariwisata dalam bidang pusat kuliner. Perkembangan pesat Kota Medan ternyata berdampak pada kawasan sebagai objek wisata. Kota Medan merupakan salah satu kota yang terkenal dengan wisata kulinernya. Salah satu tempat wisata kuliner khas dari Kota Medan berlokasi di Jl.Pagaruyung. Kawasan Pagaruyung merupakan lokasi kuliner yang cukup strategis karena berada di tengah-tengah kota Medan. Namun, seiring pesatnya pertumbuhan dan pembangunan, Pagaruyung mulai kesulitan. Pertumbuhan pusat jajanan malam dengan fasilitas modern yang tak terbendung sedikit banyak berhasil mencuri pengunjung dari kalangan generasi muda. Untuk mengembalikan fungsi kawasan agar tetap menjadi salah satu objek wisata Kota Medan, maka akan<br>diterapkan konsep revitalisasi. Fokus penelitian yang membahas tentang revitalisasi fungsi kawasan Pagaruyung untuk meningkatkan potensi yang sudah ada sehingga proses penelitian ini menyebabkan perlunya teori-teori dari sudut pandang disiplin arsitektur.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/79 Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru 2018-02-28T18:42:19+07:00 Dila Nadya Andinia suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Ruang tidur di rumah kost yang bersifat temporer menarik untuk diteliti berkaitan dengan luasan dan perabot yang digunakan. Tujuan penelitian adalah membandingkan dimensi dan jenis perabot ruang tidur di rumah pribadi dan di rumah kost. Populasi penelitian adalah mahasiswa Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat dengan sampel penelitian 60 orang. Teknik </span><span class="fontstyle2">sampling </span><span class="fontstyle0">menggunakan </span><span class="fontstyle2">purposive sampling</span><span class="fontstyle0">. Hasil dalam bentuk tabulasi berdasarkan kuesioner kemudian dijadikan dasar komparasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kamar tidur umumnya persegi atau persegi panjang, persentase kelompok kamar kost yang dihuni oleh satu orang lebih besar dibandingkan persentase kelompok kamar tidur rumah tinggal, kamar mandi ditemukan lebih banyak pada kamar kost daripada kamar tidur di rumah, ada jenis perabot pada kelompok kamar kost yang tidak ditemukan pada kelompok kamar tidur rumah tinggal, rata-rata luas total kamar tidur di rumah lebih besar daripada kamar tidur kost, dan nilai rata-rata luas per orang kelompok kamar kost lebih besar.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/archigreen/article/view/80 Perencanaan Kawasan Pesisir Sebagai Kawasan Cepat Tumbuh di Kota Medan 2018-02-28T18:45:45+07:00 Kaspan Eka Putra suheri@pancabudi.ac.id <p><span class="fontstyle0">Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan aspek wilayah dan kebijakan ekonomi. Salah satunya dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya pesisir. Salah satu kawasan Pesisir yang berpotensi untuk berkembang adalah kawasan pesisir yang terletak di bagian utara Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif, dimana metode kualitatif digunakan untuk mendeskriptifkan potensi kawasan Pesisir Kota Medan dan kuantitatif digunakan untuk menganalisis konsep kawasan cepat tumbuh yang tepat untuk kawasan pesisir Kota Medan. Untuk menjadikan Kawasan Pesisir ini sebagai kawasan cepat tumbuh yang mampu menopang perekonomian, maka dibutuhkan perencanaan untuk menggali potensi kawasan pesisir ini. Salah satu cara untuk mewujudkan perencanaan ini adalah dengan menjadikan kawasan pesisir Kota Medan sebagai Kawasan Minapolitan.</span> </p> 2018-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2018 Archigreen