Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang dan Pupuk Guano Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Kedelai (Glycine Max L)
Abstract
Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dan komoditas pertanian penting Indonesia. Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun terus meningkat.. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk guano dan POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang kedelai( Glycine max L ) beserta interaksinya. Penelitian ini menggunakan Split Plot Design dengan yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 6 kombinasi dan 4 ulangan sehingga di peroleh 24 plot dengan jumlah 384 tanaman penelitian. Main Plot (petak utama) adalah Pemberian pupuk guano yang di beri dengan simbol “G” terdiri dari G0 = Tanpa Perlakuan (Kontrol) dan G1 = 1 kg/plot. Sub Plot (anak petak) adalah POC kulit pisangyang di beri dengan simbol “P” terdiri dari P0 = Tanpa perlakuan (kontrol), P1 = 500 ml/liter air/plot dan P2 = 1000 ml/liter air/plot. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), lebar daun (cm), jumlah bunga,produksi persampel (gr) dan produksi perplot (gr). Hasil Penelitian menunjukan pengaruh pemberian pupuk guano terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kedelai pada tinggi tanaman (cm), jumlah daun, jumlah bunga, produksi persampel (gr), dan produksi perplot (gr) di semua parameter yang diamati menunjukan berpengaruh nyata dimana perlakuan terbaik didapat pada G1 (1 kg/plot). Pemberian POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kedelai pada tinggi tanaman (cm), jumlah daun, jumlah bunga, produksi persampel(gr), dan produksi perplot (gr) di semua parameter yang diamati menunjukan berpengaruh nyata. adanya interaksi antara pemberian pupuk Guano dan POC kulit pisang terhadap parameter yang diamati.
Kata Kunci :pupuk, organic, kulit pisang, pertumbuhan, produksi
Downloads
References
Atman. 2009. Strategi produksi kedelai di Indonesia. Jurnal Ilmiah Tambua vol. VIII no.1:39-45.
Barus, L.E. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk Hijau dan FosfatAlam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai(Glycine max(L.) Merr.) Panen Muda dengan SistemPertanian Organik. Skripsi. Program Studi Agronomi.Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2015. Luas Panen dan Produksi Kedelai. http://www.bps.go.id (Diakses tanggal 1 Mei 2016).
Departemen Pertanian. 2014. Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Medan. Dikutip dari http://www.sumut.litbang.deptan.go.id.pada tanggal 2 Maret 2015.
Deptan. 2010. Budidaya Kacang Kedelai Tanpa Olah Tanah. Diakses dari http://www.deptan.go.id/teknologi/tp/ tkcgtanah 1.html tanggal 1 Desember 2011.
Dewati.2008. Manfaat Pisang.Bumi Aksara. Jakarta. 47 hlm
Dwijoseputro, D. 2005. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT.Gramedia Jakarta.
Handayani, S.E. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Kulit Pisang Kepok dan Mahkota Nanas terhadap Pertumbuhan Sawi Pakchoy (Brassica chinensis L.)dan Pengajarannya di SMA Negeri 3 Palembang. Palembang : Universitas Muhammadiyah Palembang.
Http://www.newgmc.com/gmc_docs/Farmers_Manual/peanut.pdf. 2014. Peanut Production. Diakses pada tanggal 06 Juni 2016.
Irwan, A.W. 2008. Produksi Tanaman kacang-kacangan.. Laboratorium Produksi Tanaman. UNPAD-Press, Bandung.
Jamilah, Munir, R., Suardi, Mulyati, R., dan Renor, Y. 2009. Peranan Kesesuian Bioaktivator Untuk Meningkatkan Kandungan Basa-Basa Pada Kompos Guano dan c. Odorata. Jurnal Embrio. 2 (1): 19-25.
Jumrawati. 2008. Efektifitas Inokulasi Rhizobium sp.Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai pada Tanah Jenuh Air. Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah.
Kementerian Pertanian. 2014. Outlook Komoditi Pisang. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Lubis, N., & Refnizuida, R. (2019, January). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Daun Kelor Dan Pupuk Kotoran Puyuh Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna Cylindrica L). In Talenta Conference Series: Science and Technology (ST) (Vol. 2, No. 1, pp. 108-117).
Luta, D. A., Sitepu, S. M. B., & Harahap, A. S. (2020). Pemanfaatan Kompos Dalam Pembudidayaan Bawang Merah Pada Pekarangan Rumah Di Desa Tomuan Holbung Kecamatan Bandar Pasir Mandoge. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 32-35.
Mayo Foundation for Medical Education & Research. 2010. Soy (Glycine max). http://www.mayoclinic.com/health/soy/NSpatien-soy. [24 Desember 2010]
Manurung, H. 2011. Aplikasi Bioaktivaktor (Effective Microorganisme dan Orgadec) Untuk Mempercepat Pembentukan Komposisi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.). Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman. Bioprospek, Volume 8, Nomor II.
Meirina, T.2006.Optimalisasi Pembukaan Porus Stomata Daun Kedelai (Glycine max (L) Merril) Pada Pagi Hari dan Sore. BIOMA. 11(1): 18-23.
Nazariah. 2009. Pemupukan Tanaman Kedelai pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Nugroho, P. 2018. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nurhayati Hakim, M. Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Gani, Nugroho, Rusdi Saul, M. Amin Diha, Go Ban Hong, dan A.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Tanjung Karang.
Purwono dan H. Purnawati. 2011. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 140 hlm.
Rambitan, V.M.M dan Sari, M.P. 2018. Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang (Arachis hypogea L.) sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi Tumbuhan. (Online). Jurnal EduBio Tropika, Vol. 1, No. 1, Hal 1-60.
Rasantika, M. S. 2009. Guano Kotoran Burung yang menyuburkan. Kompas Gramedia. 9 Juli 2009. Jakarta.
Sajar, S. (2018). Karakteristik Kultur Corynespora cassiicola (Berk. &Curt) Wei dari Berbagai Tanaman Inang yang Ditumbuhkan di Media PDA. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(3), 210-217.
Susetya, D. 2012. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Penerbit Baru Press, Jakarta.
Suhaeni, 2007. Menanam Kacang Tanah.Penerbit Nuansa. Bandung.
Suwarno dan K. Idris. 2009. Potensi dan Kemungkinan Penggunaan Guano Secara Langsung Sebagai Pupuk Di Indonesia. Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 9 (1): 37 – 43.