Perancangan Gedung Politeknik Habornas di Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir Dengan Pendekatan Arsitektur Batak Toba
Abstract
Kabupaten Toba Samosir khususnya Kecamatan Habornas masih termasuk daerah yang tertinggal, pengangguran yang tinggi, perguruan tinggi yang belum ada, kualitas kehidupan masyarakatnya yang masih rendah. Perancangan Sekolah Tinggi Politeknik adalah untuk meningkatkan pendidikan masyarakat Kabupaten Toba Samosir khususnya Kecamatan Habornas. Perancangan gedung politeknik Habornas dibuat dengan metode Trnsforming Tradition (kombinasi unsur-unsur budaya tradisional dengan modernitas) sehingga kebudayaan daerah Batak Toba akan tetap dilestarikan dan terjaga dengan baik, proporsi (kesesuaian elemen arsitektur dengan lingkungan sekitar). Perancangan Politeknik Habornas bermamfaat untuk meningkatkan pengenalan dunia pendidikan baik pendidikan skala lokal, nasional dan Internasional. Pendidikan menciptakan kemampuan kreatif berpikir, penambahan wawasan, menciptakan lapangan pekerjaan dan pada hakekatnya meningkatkan tariaf hidup masyarakat di Kabupaten Toba Samosir dan Kecamatan Habornas pada khususnya.
Kata kunci : Politeknik Habornas, metode perancangan, Budaya Batak Toba, pendidikan, meningkatkan taraf hidup.
Downloads
References
Andriana, M., & Tharo, Z. (2018). Implementasi Pemeliharaan Bangunan Tradisional Rumah Bolon di Kabupaten Samosir. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 513-523.
Bachtiar, R. (2018, October). ANALYSIS A POLICIES AND PRAXIS OF LAND ACQUISITION, USE, AND DEVELOPMENT IN NORTH SUMATERA. In International Conference of ASEAN Prespective and Policy (ICAP) (Vol. 1, No. 1, pp. 344-352).
Bangun, Payung. (1985), Kebudayaan Batak Dalam Manusia dan kebudayaan Indonesia.
Data Statistik Keadaan Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.42/05 Th.XXI, 07 Mei 2018 (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, 2018).
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012, Pengembangan dan peningkatan pendidikan di Indonesia
Undang-undan No.22 Tahun 1961. peraturan badan akreditasi nasional perguruan tinggi tentang organisasi dan tata kelola
Undang-undang No. 36 Tahun 2005 tentang pelaksanaan pembangunan gedung pendidikan.
Undang-undang No. 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336)
Undang-undang No. 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi
Undang-undang No. 50 Thn 2015, peraturan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tingi Republik Indonesia
Undang-undang No. 1 Thn 2017. Pendirian, perubahan, pembubaran perguruan tinggi negeri dan pendirian, perubahan, pencabutan izin perguruan tinggi swasta
Adhi Nugraha [1], Transforming Tradition
Laseau (1980)dalam Stephanie (2011)dalam Anjani (2014), Transformasi adalah suatu proses perubahan yang dapat terjadi secara berkelanjutan, baik secara keseluruhan maupun sebagian, dengan tetap tidak mengubah substansi atau esensinya yang disesuaikan dengan keadaan.
Francte D.K. Ching. Kesesuaian dimensi dari elemen arsitektur dengan lingkungan sekitar
Peraturan Pemerintah RI No. 30 tahun 1991, Pendidikan Tinggi adalah suatu bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan Politeknik dan atau profesional dalam lingkup atau disiplin ilmu tertentu.
Puji, R. P. N., Hidayah, B., Rahmawati, I., Lestari, D. A. Y., Fachrizal, A., & Novalinda, C. (2018). Increasing Multi-Business Awareness through “Prol Papaya” Innovation. International Journal of Humanities Social Sciences and Education, 5(55), 2349-0381.
Rahmadhani, F. (2018). Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Prosiding semnastek Inovasi teknologi Berkelanjutan UISU.
Fitri, R. (2019). PENGELOLAAN PENCEMARAN SUNGAI DELI. Jurnal Abdi Ilmu, 11(2), 86-93.
Ifani, S. M. (2019). Local Wisdom in Coffee House Design to Promote Gayo Culture and
Tourism. International Journal of Architecture and Urbanism, 3(1), 32-42.
Indira, S. S. Landscape Architectonic Intervention Towards Climate Change Adaptation To Sustainable Cultural Landscape of The Port City Belawan. Safeguarding Cultural Heritage: Challenges and Approaches, 169.
Indrawan, M. I., Alamsyah, B., Fatmawati, I., Indira, S. S., Nita, S., Siregar, M., ... & Tarigan, A. S. P. (2019, March). UNPAB Lecturer Assessment and Performance Model based on Indonesia Science and Technology Index. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1175, No. 1, p. 012268). IOP Publishing.
John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan.
Khairuni, Z. I., & Lestari, K. (2019, May). Kriteria Pengembangan Desa Agrowisata Berbasis
Masyarakat Pada Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi. In Talenta Conference Series:
Energy and Engineering (EE) (Vol. 2, No. 1).
Lestari, K. (2018). Improving students’ achievement in writing narrative text through field trip
method in ten grade class of man 4 Medan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara).
Lestari, K. R., Darusalam, U., & Hidayanti, F. (2019). Rekayasa Fotosintesis Alga Scenedesmus sp.
dengan Variasi Metode Penyinaran untuk Peningkatan Produksi Gas Hidrogen. Jurnal Ilmiah
Giga, 16(1), 1-6.
Nurma Ali Ridwan, (2007), kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu.
Ir Bhakti Alamsyah, MT., Ph.D (2013), dan kawan-kawan
Adimassana; (2001), Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. BAN-PT, parsyaratan yang harus di lakukan untuk mendirikan gedung pendidikan sekolah tinggi swasta
B. Sianipar, Horas, Dari Batak Untuk Indonesia. Jakarta: Rumahan Indonesia, (2012).
O. M. Sophar Simanjuntak, Folklor Batak Toba. Jakarta: Yayasan, Pustaka Obor Indonesia, (2015).
Hasanuddin, (1997), Ornamen (Ragam Hias) Rumah Adat Batak Toba, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
B. A. Simanjuntak, Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba Hingga 1945. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, (2016).
Harahap dan Siahaan, (1987), dalam prasetyo dkk, (2015). Sistem kekerabatan dalihan Natolu, hubungan antara manusia menjadi ciri has orang Batak
Putra, K. E. (2018, March). The effect of residential choice on the travel distance and the implications for sustainable development. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 126, No. 1, p. 012170). IOP Publishing.
Rapoport,(1969:76), Bangunan gedung adalah suatu gejala struktural, yang bentuk dan organisasinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan kultur yang dipunyai
Sigit, F. F. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Properti pada Perumahan Berkonsep Cluster (Studi Kasus Perumahan J City).
Tharo, Z., Hamdani, H., & Andriana, M. (2019, May). PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID TENAGA SURYA DAN ANGIN SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF MENGHADAPI KRISIS ENERGI FOSIL DI SUMATERA. In Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK) UISU (Vol. 2, No. 1, pp. 141-144).