Pengaruh Pemberian Jati Cina (Cassia angustifolia) Sebagai Imunostimulan Titer Antibodi Pada Puyuh yang divaksin ND (Newcastle disease)

  • Ade Nursahara

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanaman herbal pada air minum sebagai bahan suplemen imunostimulan berupa daun jati cina (Cassia angustifolia) terhadap respon pembentukan antibodi pada puyuh (Cortunix japonica) setelah divaksin ND (Newcastle disease). Tahap penelitian dimulai dengan pengelompokan puyuh yang diberi air minum biasa dan tambahan tanaman herbal dengan dosis yang berbeda yaitu 5 gram, 10 gram, 15 gram dan puyuh yang diberi air minum biasa tanpa tambahan tanaman herbal (kontrol). Vaksinasi dilakukan dua kali yaitu pada hari ke-4 dan hari ke-18 pemeliharaan DOQ dengan vaksin live ND tipe B1 (Medivac ND Hitchner) melalui air minum. Pengambilan sampel darah puyuh sebanyak 5 ekor dimasingmasing kelompok perlakuan, sampel serum diambil dua minggu setelah vaksinasi pertama, dan dua minggu setelah vaksinasi kedua. Titer ND diukur menggunakan uji Hemaglutinasi Inhibisi. Nilai titer antibodi pada puyuh yang divaksinasi berada dibawah 24 tidak ada yang mencapai titer protektif. Titer antibodi yang tertinggi adalah dosis 10 gram nilai reratanya yaitu 8 sedangkan tingkat titer antibodi terendah adalah dosis 15 gram nilai reratanya yaitu 5. Rataan nilai titer antibodi pada tiap kelompok tidak menunjukan adanya perbedaan nyata. Hal tersebut mengindikasikan bahwa daun jati cina tidak meningkatkan respon pembentukan antibodi setelah vaksinasi. Kata kunci : tanaman herbal daun jati cina, titer antibodi, puyuh, Hemaglutinasi Inhibisi, Newcastle disease

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA
Adi, A.A., N.M. Astawa, K.S. Putra, Y. Hayashi, and Y. Matsumoto.2010.
IsolationAnd Characterization of a Pathogenic Newcastle Disease
VirusFroma Natural Case in Indonesia. Vet Med Sci, 72: 313-319.
Afiyah DN. 2013 Sifatmikro biologis sosis daging sapi dengan penambahan ekstrak
daun jati (Tectonagrandis) selamapenyimpanandingin. [skripsi]. Fakultas
Peternakan. Bogor (ID): InstitutPertanian Bogor.
Ahmadi SE. 2014. Produktivitas puyuh petelur coturnixcoturnix japonica yang diberi
tepung daun jati (TectonagrandisLinn. F.) dalam ransum. [Skripsi]. Bogor
(ID) :Institut Pertanian Bogor.
Alexander DJ. 2001. Newcastle disease. British Poultry Science. 42(1):5-
22.doi:10.1080/713655022
Alexander, D. J. 1982. Avian Influenza.Veteriner Bull (12) : 341-359
------------------. 2001.Newcastle disease: The Gordon Memorial Lecture. Br.
Poult.Sci. 42:5-22
------------------. 2003. Newcastle Disease, Other Paramyxovirus, and
Pneumovirus Infection. Dalam: Syaif, Y. M., Barnes, H. J., Fadly, A. M.,
Glysson, J. R., McDouggald, L. B., danSwyne, D. E. (eds). Diseases of
Poultry.Edisike 11. Blackwell Publishing Professional, Iowa. 63-98
Anonim 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_puyuh. Diakses pada Tanggal
03 April 2012.
Boven MV, Bouma A, Fabri THF, Katsma E, Hartog L, Koch G. 2008.
Herdimmunity to Newcastle disease virus in poultry by vaccination. Avian
Pathol.37(1):1-5.
Departemen Kehutanan. 2013. Manual Kehutanan. Jakarta (ID) :Departemen
Kehutanan Republik Indonesia.
Doyle TM. 1927 A hitherto unrecorded disease of fowls due to a filter-passing virus.
Journal of Comparative Pathology and Therapeutics.40: 144–169.
Chunthorng-Orn, J., S. Panthong, and A. Itharat. 2012. Antimicrobial, Antioxidant
Activities and Total Phenolic Content of Thai Medicinal Plants Used to Treat
HIV Patients. J Med Assoc Thai, 95(1): 154-158.
Gupta, P., S. Kalpara, and S. Avinash. 2011. Isolation of Cellulose Degrading
Bacteria Determination of Their Cellulolytic potential. Int J Microbiol.
Guyton, A. C. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerjemah: Petrus
A. Edisi III. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Harahap, A. S. (2018). Uji Kualitas Dan Kuantitas Dna Beberapa Populasi Pohon
Kapur Sumatera. Jasa Padi, 2(02), 1-6.
24
26
Hashemi SR, Davoodi H. 2011. Herbal plants and their derivatives as growth and
health promoters in animal nutrition. Vet Res Commun. 35:169-180.
Hashemi SR, Zulkifli I, Hair-Bejo M, Farida A, Somchit MN. 2008. Acute
toxicity study and phytochemical screening of selected herbal aqueous
extract in broiler chickens. Int J Pharmacol. 4:352-360..
Kementerian Pertanian. 2008. Peraturan Menteri Pertanian No.28/Permentan /OT.
14 0/5/2008 tentang Pedoman Penataan Kompartemen dan Penataan Zona
Usaha Perunggasan.
Kurniadhi P. 2002. Metode uji hambatan aglutinasi (HI Test) sebagai teknik
pemeriksaan diagnosis serologik terhadap penyakit Aujeszky. Buletin Teknik
Pertanian. 7(2):58-61.
Leslie J. 2000. Newcastle disease: outbreak losses and control policy costs.
Veterinary Record. 146: 603–606.
Listiarsasih, S. (2012).Evaluasi EfekTeh Jati Cina (Cassia Angustifolia Vahl.)
Terhadap Kadar Albumin Plasma Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Obes. Program Studi Pendidikan Dokter. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lubis, A. R. (2018). Keterkaitan Kandungan Unsur Hara Kombinasi Limbah
Terhadap Pertumbuhan Jagung Manis. Jasa Padi, 3(1), 37-46.
Nugroho & I. G. K. Mayun. 1986. Beternak Burung Puyuh. Penerbit Eka Offset,
Semarang
Medion.2014. Manajemen Brooding. http://info.medion.co.id (diakses pada 29
November 2015).
Miller, PJ., C.L. Afonso, E. Spackman, M.A. Scott , J.C. Pedersen, D.A. Senne, J.D.
Brown, C.M. Fuller, M.M. Uhart, W.B. Karesh, I.H. Brown, D.J.
Alexander, & D.E. Swayane. 2010. Evidence for a New Avian
Paramyxovirus Serotype -10 Detected in Rockhopper Penguins from the
Falkland Islands. J Virol, 84(21): 11496–11504.
Michael, H. W. 2012. Isolasi, Identifikasi, Sifat Fisik, dan Biologi Virus Teteloyang
Di isolasi dari Kasus diLapangan.Laboratorium Mikrobiologi. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta.
Nugroho dan Mayun. 1981. Beternak Burung Puyuh (Quail). Cetakan I.
[OIE] Office International des Epizootes. 2013. Manual of Diagnostic Tests and
Vaccines for Terrestrial Animal. [Internet]. [diunduh 2017 Apr 16]. Tersedia
pada: www.oie.int
[OIE] Office International des Epozootes. 2012. Newcastle Disease. [Internet].
[diunduh 2017 Jun 1]. Tersedia pada: www.oie.int
Rahman MF. 2008. Potensi antibakteri ekstrak daun pepaya pada ikan gurami yang
diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophyla. [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
25
26
Russel, P.H. 1993. Newcastle Disease virus: Virus replication in harderian gland
stimulates lacrima Ig A, the yolk sac provides early lacrimal IgG.J.Veterinary
Immunology an Immunopathology.37:151— 163Semarang:
EkaOffset.
Siregar, C.J. 2009. Gambaran respon kebal terhadap Infectious Bursal Disease (IBD)
pada ayam pedaging yang divaksin IBD killed setengah dosis dan ditantang
dengan virus IBD [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Siregar, D. J. S. (2018). Pemanfaatan Tepung Bawang Putih (Allium Sativum L)
Sebagai Feedadditif Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Ayam
Broiler. Jurnal Abdi Ilmu, 10(2), 1823-1828.
Siregar, M., & Idris, A. H. (2018). The Production of F0 Oyster Mushroom Seeds
(Pleurotus ostreatus), The Post-Harvest Handling, and The Utilization of
Baglog Waste into Compost Fertilizer. Journal of Saintech Transfer, 1(1), 58-
68.
Sitepu, S. A., Udin, Z., Jaswandi, J., & Hendri, H. (2018). Quality Differences Of
Boer Liquid Semen During Storage With Addition Sweetorangeessential Oil
In Tris Yolk And Gentamicin Extender. Jcrs (Journal of Community
Research and Service), 1(2), 78-82.
Subowo. 2009. Immunobiologi. Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta
Suriasih, K., N. Sucipta, dan M. Hartawan. 2015. Potensi dan Karakteristik
Syukron, Ulqiya M, Suartha II, Dharmawan I. 2013. Serodekteksi penyakit tetelo
pada ayam di Timor Leste. Indonesia Medicus Veterinus. 2(3):360-368.
Vali, N. 2008. The japanese quail: A Review. Int. J. Poultry Sci. 7 (9): 925-931. Waji
RA. 2009. Flavonoid (Quercetin). Makalah Kimia Organik Bahan Alam.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Makassar (ID): Universitas
Hasanuddin.
Wibowo MH, Amanu S. 2010. Perbandingan beberapa program vaksinasi newcastle
pada ayam buras. Jurnal Sain Veteriner. 28(1):27-35.
Woodard, A. R. & W. O. Wilson. 1963. Egg and yolk weight of Cuturnix quail
(Coturnix-coturnix japonica) in relation to position in egg sequance.
Poultry Science 42: 544-545.
Woodard, A. R., H. Ablanalp, W. O. Wilson, & P. Vohra. 1973. Japanese Quail
Husbandry in the Laboratory. University of California, California.
Youngson, R., 2003. Antioksidan. Arcan, Jakarta
Published
2019-06-21